Koleksi Pustaka
Kemajuan teknologi telah membuka peluang besar dalam pengembangan media pembelajaran, termasuk di tingkat pendidikan anak usia dini. Pendidikan anak usia dini merupakan pendidikan untuk meningkatkan pertumbuhan dan perkembangan anak melalui pemberian rangsangan, hal ini agar anak dapat memiliki kesiapan untuk melanjutkan ke jenjang pendidikan selanjutnya (Atina et al, 2020). Dalam hal ini membuat pemanfaatan media pembelajaran yang menarik menjadi sangat penting untuk menciptakan pengalaman belajar yang interaktif dan menyenangkan bagi anak. Salah satu media pembelajaran yang terbukti efektif adalah multimedia interaktif. Multimedia interaktif memiliki pengaruh signifikan dalam pembelajaran anak, karena memungkinkan guru untuk menggunakan metode demonstrasi dalam proses pengajaran, sehingga pembelajaran menjadi lebih menarik dan mudah dipahami (Munawaroh et al, 2022). Hal ini sejalan dengan kebutuhan anak usia dini yang cenderung memiliki gaya belajar visual serta membutuhkan pendekatan yang menyenangkan. Berdasarkan hasil wawancara dengan Bapak Andi Kurniadi, salah satu guru di TK Negeri Penggilingan, diketahui bahwa metode pembelajaran yang digunakan menerapkan pendekatan berbasis tema, di mana konsep pembelajaran diintegrasikan ke dalam tema tertentu. Dalam pendekatan berbasis tema tersebut, elemen dalam capaian pembelajaran di kurikulum diterapkan. Salah satu elemen yang menjadi fokus dalam capaian pembelajaran adalah pengenalan konsep logika matematika. Namun, Bapak Andi mengungkapkan bahwa pelaksanaan pembelajaran dalam menyampaikan konsep logika matematika, masih menghadapi berbagai tantangan. Tantangan utama yang dihadapi adalah bagaimana menyajikan pembelajaran yang menarik dan sesuai dengan karakteristik anak usia dini. Karena media pembelajaran yang digunakan masih terbatas pada buku dan video, sehingga menyulitkan guru dalam menyampaikan konsep logika matematika secara menarik. Kondisi ini menyebabkan anak-anak terlihat kurang tertarik, yang berdampak pada tingkat perhatian dan motivasi mereka dalam mengikuti proses pembelajaran. Selain itu, Bapak Andi juga menyampaikan bahwa sekitar 50% anak belum mampu melakukan operasi penjumlahan dan pengurangan bilangan 1 hingga 20. Di samping itu, sebagian anak juga masih kesulitan mengenali bentuk-bentuk geometri yang lebih kompleks, seperti jajargenjang dan segi enam. Berdasarkan permasalahan yang terjadi, untuk mengatasi permasalahan tersebut diperlukan alternatif media pembelajaran sebagai alat bantu dalam pembelajaran logika matematika yang dapat memotivasi anak-anak untuk mengikuti proses belajar. Salah satu solusi yang dapat dipertimbangkan adalah menggunakan aplikasi multimedia interaktif dengan fitur Augmented Reality (AR) sebagai media pembelajaran. Karena dapat memberikan pengalaman belajar yang lebih interaktif, di mana anak-anak dapat berinteraksi dengan konten pembelajaran melalui teknologi dan Augmented Reality (AR). Penggunaan aplikasi multimedia interaktif sebagai media pembelajaran lebih menarik daripada secara konvensional karena di dalamnya memuat gambar, teks, animasi, dan suara yang interaktif sehingga anak-anak akan termotivasi untuk belajar (Kartini et al, 2020). Berdasarkan penjelasan tersebut, maka penelitian ini dilakukan untuk merancang bangun aplikasi multimedia interaktif dengan fitur Augmented Reality (AR) sebagai alat bantu pembelajaran logika matematika menggunakan Unity. Aplikasi ini berisikan berupa materi dengan video animasi serta games dan fitur Augmented Reality (AR) markerbased yang menggunakan kartu untuk menampilkan objek 3D.