Koleksi Pustaka
Pendidikan anak usia dini merupakan tahap penting dalam membentuk dasar kemampuan berpikir dan pola belajar anak. Di TK Negeri Penggilingan, media pembelajaran yang digunakan masih bersifat konvensional, seperti buku cerita, sehingga anak cepat bosan dan mudah kehilangan fokus. Berdasarkan hasil wawancara dengan guru, ditemukan bahwa media yang digunakan dalam proses pembelajaran logika matematika masih konvensional dan membuat siswa cepat bosan. Oleh karena itu, penelitian ini bertujuan untuk pembuatan aset aplikasi multimedia interaktif dengan fitur Augmented Reality (AR) sebagai alat bantu pembelajaran logika matematika yang menyenangkan dan sesuai dengan karakteristik anak usia dini. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah Multimedia Development Life Cycle (MDLC) yang terdiri dari enam tahap, yaitu konsep, desain, pengumpulan material, perakitan, pengujian, dan distribusi. Aset yang dikembangkan meliputi video animasi, dan antarmuka pengguna (UI). Pengujian dilakukan melalui alpha dan beta testing dengan melibatkan guru, ahli media, ahli animasi, dan ahli materi. Hasil pengujian menunjukkan bahwa aset yang dikembangkan layak digunakan, dengan tingkat penerimaan pada aspek visual grafis sebesar 78,3% dan video animasi 81,6%. Temuan ini menunjukan bahwa aset berhasil dibuat sesuai kebutuhan pengguna.Pendidikan anak usia dini merupakan tahap penting dalam membentuk dasar kemampuan berpikir dan pola belajar anak. Di TK Negeri Penggilingan, media pembelajaran yang digunakan masih bersifat konvensional, seperti buku cerita, sehingga anak cepat bosan dan mudah kehilangan fokus. Berdasarkan hasil wawancara dengan guru, ditemukan bahwa media yang digunakan dalam proses pembelajaran logika matematika masih konvensional dan membuat siswa cepat bosan. Oleh karena itu, penelitian ini bertujuan untuk pembuatan aset aplikasi multimedia interaktif dengan fitur Augmented Reality (AR) sebagai alat bantu pembelajaran logika matematika yang menyenangkan dan sesuai dengan karakteristik anak usia dini. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah Multimedia Development Life Cycle (MDLC) yang terdiri dari enam tahap, yaitu konsep, desain, pengumpulan material, perakitan, pengujian, dan distribusi. Aset yang dikembangkan meliputi video animasi, dan antarmuka pengguna (UI). Pengujian dilakukan melalui alpha dan beta testing dengan melibatkan guru, ahli media, ahli animasi, dan ahli materi. Hasil pengujian menunjukkan bahwa aset yang dikembangkan layak digunakan, dengan tingkat penerimaan pada aspek visual grafis sebesar 78,3% dan video animasi 81,6%. Temuan ini menunjukan bahwa aset berhasil dibuat sesuai kebutuhan pengguna.