Network Attached Storage (NAS) adalah solusi penyimpanan data terpusat yang berjalan di atas jaringan, memberikan alternatif yang efisien dan aman untuk pengelolaan data. Dengan berbagai kelebihan yang dimiliki oleh sistem operasi NAS open-source, seperti kebebasan konfigurasi, skalabilitas, dan kontrol penuh satas data, menjadikannya pilihan yang layak dipertimbangkan dibandingkan solssusi penyimpanan publik. Dari sekian banyak platform NAS yang tersedia, pengguna seringkali dihadapkan pada banyak pilihan. Oleh karena itu, penelitian ini bertujuan untuk melakukan perbandingan kinerja terhadap tiga jenis sistem operasi NAS open-source yang populer, yaitu TrueNAS, OpenMediaVault, dan Rockstor, yang diimplementasikan dalam lingkungan virtual menggunakan Proxmox. Adapun parameter-parameter yang digunakan sebagai tolok ukur perbandingan di antaranya adalah: penggunaan RAM server, penggunaan CPU server, throughput, packet loss, dan delay dalam skema pengujian upload dan download. OpenMediaVault diunggulkan secara umum pada parameter efisiensi penggunaan CPU, menjadikannya platform yang paling ringan di seluruh skenario uji. Untuk penggunaan RAM, hasilnya bervariasi di mana OpenMediaVault lebih efisien untuk file berukuran besar, sedangkan TrueNAS lebih efisien untuk file berukuran kecil. Sebaliknya, TrueNAS unggul pada parameter kecepatan transfer data, dengan meraih nilai throughput tertinggi dan delay terendah pada sebagian besar pengujian. Sementara itu, ketiga server NAS menunjukkan performa yang sangat andal dan seimbang terhadap parameter packet loss, namun OpenMediaVault menunjukkan stabilitas paling superior pada skenario download. Dengan demikian, pemilihan OS NAS yang paling optimal sangat bergantung pada prioritas utama pengguna, OpenMediaVault untuk efisiensi sumber daya, TrueNAS untuk kecepatan maksimal, atau Rockstor untuk solusi yang seimbang.