Koleksi Pustaka
Penelitian ini berfokus pada pengembangan aset visual 3D bergaya Low Poly untuk game edukatif DECODE, yang dirancang sebagai media bantu dalam proses pengujian SKU (Syarat Kecakapan Umum) Terap poin 25 di SMPN 131 Jakarta. Poin 25 menuntut anggota Pramuka mampu mengirim dan menerima pesan dengan sandi Morse dan Semaphore secara mandiri. Untuk mendukung pembelajaran yang lebih interaktif, aset-aset karakter, lingkungan, dan props dikembangkan menggunakan perangkat lunak Blender, dengan pendekatan desain ringan namun komunikatif. Proses perancangan dilakukan melalui metode MDLC (Multimedia Development Life Cycle), yang meliputi tahapan concept, design, material collecting, assembly, testing, dan simulasi distribusi. Aset yang dikembangkan mencakup lima karakter utama (anak Pramuka, pembina, dan pejuang kemerdekaan), lingkungan seperti tenda, lapangan sekolah, kantor sandi, serta objek pendukung seperti sandbag, bendera sandi, dan teropong. Hasil Beta Testing bersama 24 anggota Pramuka Inti menunjukkan bahwa aset visual yang dibuat telah dinilai layak dan berhasil, dengan tingkat kesesuaian karakter terhadap tema Pramuka mencapai 96,66%, dan konteks environment sebesar 86,66%. Temuan ini menegaskan bahwa visualisasi yang dibangun melalui pendekatan low poly tidak hanya mendukung performa teknis, tetapi juga efektif dalam menyampaikan materi pembelajaran SKU secara kontekstual dan menarik.