Overclocking adalah sebuah metode untuk menjalankan komponen komputer dengan kecepatan yang lebih tinggi dari standar pabrik-nya. Maka dari itu Overclocking bisa menjadi solusi untuk memaksimalkan kinerja sistem komputer. Tujuan dari penelitian ini adalah menunjukkan seberapa besar peningkatan performa sistem yang didapat dengan melakukan Teknik Overclocking dan juga mengetahui seberapa besar peningkatan suhu dan konsumsi daya yang didapat. Overclocking memori dilakukan di BIOS menggunakan fitur bawaan Motherboard MSI yaitu Memory try-it sedangkan Overclocking CPU menggunakan Software AMD Ryzen Master Utility di Windows. Pengujian dilakukan dengan mengamati dan mendokumentasikan kinerja sistem sebelum dan sesudah di-overclock menggunakan Benchmark yang terdiri dari tiga Pengujian yaitu Pengujian pertama kestabilan, Pengujian kedua berdasarkan Skenario yang dibuat dari Pengujian kestabilan lalu Pengujian yang ketiga menggabungkan Pengujian CPU dengan menggunakan skenario Memori yang stabil. Data dari Pengujian tersebut lalu dianalisis dan dibandingkan antar skenario. hasilnya dari pengujian dan analisis yang telah dilakukan, Overclocking memiliki efek yang signifikan terhadap suhu dengan kenaikan rata-rata sebesar 23.2% menggunakan pendingin bawaan, sedangkan saat menggunakan pendingin tambahan suhu turun menjadi 21.1%, untuk konsumsi daya mendapatkan kenaikan rata-rata sebesar 17.6%, dengan kenaikan performa CPU sebesar 8.9% dan kenaikan performa Memori sebesar 38.3%.