Koleksi Pustaka
Perkembangan teknologi informasi berkembang pesat dari tahun ke tahun, terutama dalam sektor bisnis. Peran teknologi sangat dibutuhkan dalam setiap bisnis yang ada, selain berperan sebagai faktor utama agar bisnis dapat berjalan, teknologi juga berperan penting dalam decision making pada perusahaan dan bagaimana suatu perusahaan harus dapat melakukan management pada jumlah karyawan yang dibutuhkan pada suatu periode tertentu. Untuk menaungi permasalahan teknologi, PT. Cybertrend Intrabuana yang bergerak pada bidang konsultasi Data Science berupaya untuk membantu bisnis lokal yang ada. PT. Cybertrend Intrubuana sendiri adalah perusahaan yang bergerak pada bidang pengolahan data, didirikan sejak 2011 dan sudah membantu banyak permasalahan dalam bidangnya. Salah satu perusahaan yang membutuhkan teknologi yang sesuai adalah perusahaan penjualan baja PT. Baja X. Berdasarkan catatan Akumindo, sepanjang 2020 sebanyak 30 juta UMKM gulung tikar, hanya tersisa sekitar 34 juta unit usaha kecil atau berkurang hampir 50 persen dari posisi 2019 lalu yang sebanyak 64 juta unit usaha. PT. Baja X merupakan usaha mikro kecil menengah yang merasakan dampak COVID-19. PT. Baja X bergerak di bidang usaha penjualan per dan shim plat. PT. Baja X memiliki customer cukup banyak dan cakupan area yang luas baik di dalam kota maupun di luar kota. Penjualan besi dan baja dapat di custom sesuai dengan kebutuhan pembeli. Pandemi berdampak pada penurunan omset. Sejumlah strategi harus diputuskan untuk kebutuhan survive. Salah satu yang dihadapi adalah masalah dimana PT. Baja X harus menggaji karyawan cutting full time, sedangkan pembelian berkurang sangat signifikan. Untuk mengatasi hal tersebut, maka perusahaan merubah strategi dengan mengubah kebijakan kerja karyawan sesuai dengan permintaan pembelian. Untuk itu PT. Baja X membutuhkan prediksi kuantitas pembelian dengan melihat dari timeseries data dimasa pandemi. Maka dari itu, dibutuhkan implementasi algoritma forecasting untuk melihat pesanan yang sekiranya akan didapat pada tahun-tahun mendatang. Digunakan juga algoritma ARIMA (Autoregressive Integrated Moving Average) untuk menghitung prediksi kuantitas penjualan dengan harapan perusahaan dapat menggunakan hasil prediksi untuk dapat mengatur jumlah karyawan yang harus dipekerjakan sesuai dengan periode waktu tertentu.