Koleksi Pustaka
Kemajuan sosial media seperti Aplikasi X (sebelumnya Twitter) memiliki peningkatan user yang sangat signifikan. Pada aplikasi X juga memiliki banyak informasi yang berfungsi untuk para user-nya. Dengan aplikasi X user dapat membuat Threads, Mention, share atau download Video, dsb. Semua komunikasi ini tentunya dapat dilakukan dengan Device mobile. Dengan berkembangnya pengguna X juga tentunya akan ada pengguna yang tidak bertanggung jawab. Seperti pemalsuan identitas diri, menipu antar akun, mengirim percakapan kata yang tidak senonoh, dan lain sebagainya. Pada peneletian sebelumnya menggunakan tools forensic yang berbeda, metode yang digunakan berbeda, dan hanya menggunakan satu device smartphone yang dijadikan barang bukti. Sehingga dalam penelitian ini bertujuan untuk mendapatkan hasil akusisi dan menganalisis berdasarkan parameter yang ditetapkan berupa performance akurasi, rata-rata, dan niliai hash untuk validasi dari hasil bukti digital tipe multimedia berupa Gambar, Audio, dan Video yang ada di dalam Mobile Device milik tersangka, yang nantinya akan dilakukan dengan metode dalam penelitian ini menggunakan National Institute of Standards and Technology (NIST). Yang memiliki 4 langkah tahapan, yaitu dimulai dari collection, examination, analysis, dan reporting. Hasil dari pengujian yang dilakukan menunjukan bahwa metode NIST sangat efektif dalam mendukung akuisisi dan recovery file multimedia, dengan tingkat akurasi yang tinggi. Tools forensic seperti MOBILedit Forensic, Autopsy, FTK Imager, dan ProDiscovery yang digunakan dalam penelitian ini. MOBILedit Forensic dan Autopsy memiliki kinerja terbaik dengan tingkat akurasi 100% dalam recover gambar, audio, dan video. Sedangkan FTK Imager dan ProDiscovery menunjukkan sedikit penurunan akurasi, yaitu pada file audio dan video. Perbandingan antara sistem operasi menunjukkan bahwa perangkat iOS sedikit lebih unggul dalam akurasi dan jumlah file yang berhasil diakuisisi dibandingkan dengan Android.