Telkomsel, sebagai operator telekomunikasi terbesar di Indonesia, terus beradaptasi dengan perkembangan teknologi digital untuk meningkatkan efektivitas pemasaran. Media promosi tradisional seperti cetak atau presentasi mulai tergantikan oleh media digital yang lebih interaktif dan menarik. Salah satu inovasi yang diterapkan adalah penggunaan motion graphic, sebuah teknik yang menggabungkan ilustrasi, tipografi, dan animasi untuk menyampaikan pesan secara dinamis dan komunikatif. Hal ini sejalan dengan temuan Computer Technology Research (CTR) yang menyatakan bahwa orang hanya mampu mengingat 20% dari yang dilihat, 30% dari yang didengar, 50% dari yang dilihat dan didengar, serta 80% dari yang dilihat, didengar, dan dilakukan sekaligus (Sanjaya, Aco, dan Zulkifli, 2024). Motion graphic dinilai lebih efektif dalam menarik perhatian audiens dibandingkan media tradisional. Teknologi ini memungkinkan audiens untuk lebih memahami dan mengingat informasi melalui kombinasi visual, audio, dan interaksi. Hal ini sangat relevan dalam memenuhi kebutuhan era digital yang menuntut media promosi yang kreatif dan engaging, sekaligus mampu meningkatkan daya tangkap pesan. Dalam program Youthpreneurship Program (YUPP) yang ditujukan untuk siswa SMA/SMK di Banten, Telkomsel memanfaatkan motion graphic sebagai media promosi. Dengan pendekatan Multimedia Development Life Cycle (MDLC), motion graphic dirancang untuk memperkenalkan dunia kewirausahaan secara menarik dan mudah dipahami. Langkah ini diharapkan dapat meningkatkan minat dan partisipasi siswa dalam program tersebut, sekaligus memperkuat citra Telkomsel sebagai perusahaan inovatif.