Perkembangan industri game dimulai pada tahun 1950-an dan terus berlanjut hingga saat ini (Caesar, 2015). Teknologi yang digunakan untuk pengembangan game semakin canggih. Mayoritas orang saat ini memiliki kegemaran bermain game, baik game sederhana hingga game yang memiliki banyak level. Bermain game semakin mudah diakses karena banyaknya game yang open source maupun berbayar yang tersedia. Tujuan user bermain game beragam, mulai dari mendapatkan hiburan, kompetisi, eksplorasi dan pengalaman sosial (Marzian & Qamal, 2017). Dalam sebuah game, baik game mobile maupun personal computer (PC) memiliki berbagai genre. Beberapa kategori genre game antara lain action adventure, role playing game (RPG), simulation game, strategy game dan lain sebagainya (Rio, 2015). Kegiatan praktik kerja lapangan berlangsung di kantor PT. Menara Indonesia yang berlokasi di Cireundeu, kota Tangerang, pada bulan Agustus hingga Januari dengan sistem kerja secara hybrid. PT. Menara Indonesia adalah sebuah perusahaan yang berfokus pada solusi digital, termasuk pembuatan game. Game yang sedang dikembangkan, yaitu game 2D “Cresser”. Tujuan game ini dibuat, yaitu untuk testing awal market game dan menentukan apakah perusahaan bisa menembus market tersebut, untuk menawarkan pengalaman pemain yang menantang dan strategis dalam genre roguelite, peta dan medan perang yang procedurally generated yang dikombinasikan dengan kemampuan unik dari tiap party member serta memberikan siklus gameplay yang berbeda pada setiap ekspedisi. Dalam pengembangan game ini, divisi game programmer bertanggung jawab melakukan penulisan kode program untuk membuat panel, fungsi button, membuat kalimat dialog, membuat collider pada aset pixel art, mengatur tilemap, integrasi audio serta membuat skill karakter.