Koleksi Pustaka
Teknologi informasi dan komunikasi telah mengalami perkembangan pesat, membawa berbagai manfaat signifikan dalam banyak aspek kehidupan. Salah satu inovasi teknologi yang semakin menarik perhatian adalah kecerdasan buatan (Artificial Intelligence atau AI), khususnya chatbot (Tholib, 2023). Chatbot merupakan program komputer yang dirancang untuk berdialog dengan manusia secara natural, bertujuan membantu menyelesaikan berbagai tugas serta menjawab berbagai pertanyaan (Rianto et al., 2024). Permasalahan utama yang dihadapi adalah tingginya volume permasalahan teknis yang datang dari berbagai aplikasi yang digunakan oleh perusahaan (Tarmuji, 2008). Setiap harinya, tim IT harus menangani berbagai pertanyaan dan keluhan dari pengguna terkait kendala teknis, mulai dari masalah kecil hingga isu yang lebih kompleks. Ketergantungan pada metode konvensional akan memakan waktu tetapi juga berisiko terjadinya miskomunikasi, ketidakefisienan, serta mengganggu fokus dalam menjalankan tugas-tugas strategis seperti inovasi dan pengembangan teknologi (Atmojo & Almero, 2023). Dalam dunia kerja modern, chatbot diharapkan menjadi first-line of defense dalam menjawab pertanyaan dasar, meningkatkan layanan informasi, dan memungkinkan staf administrasi untuk fokus pada tugas-tugas yang lebih kompleks. (Anindyati, 2023) Untuk mengatasi tantangan ini, Divisi Information Technology (DIT) PT Telekomunikasi Indonesia mengembangkan Chatbot Helpdesk SAID, sebuah inovasi berbasis kecerdasan buatan menggunakan Azure OpenAI untuk menangani permasalahan teknis aplikasi secara otomatis. Dengan melaksanakan magang atau Praktik Kerja Lapangan (PKL) di DIT, penulis terlibat langsung dalam pengembangan chatbot dengan fokus pada integrasi teknologi sebagai Web Developer. Chatbot Helpdesk SAID memanfaatkan knowledge base yang berisi informasi teknis terstruktur, solusi dari masalah umum, dengan menggunakan model text GPT-4.O-Mini dan Text-Embedding-Ada-002 untuk meningkatkan akurasi respon terhadap pertanyaan pengguna. Pengoperasian layanan selama 24/7, chatbot ini tidak hanya mampu memberikan solusi instan untuk permasalahan sederhana, tetapi juga mendukung proses eskalasi otomatis kepada tim IT untuk menangani masalah yang lebih kompleks. Selama proses magang, penulis juga menggunakan berbagai tools teknis/resources seperti Azure OpenAI, Azure Storage Account, Azure Search Services, GitLab untuk manajemen versi proyek, serta Openshift sebagai kontainer untuk mengemas, mendistribusikan, dan menjalankan aplikasi. Melalui pengalaman ini, penulis memperoleh wawasan tentang pengelolaan sistem berbasis kecerdasan buatan sekaligus mengembangkan keterampilan profesional yang relevan dengan kebutuhan industri teknologi.