Koleksi Pustaka
Saat ini sudah merupakan era digitalisasi, teknologi informasi telah menjadi pendorong utama dalam peningkatan efisiensi dan transparansi di berbagai layanan, baik dari sektor publik maupun swasta. Salah satu kebutuh pelayanan adalah kemampuan untuk melacak dan memantau informasi secara waktu nyata. Seiring dengan meningkatnya tuntutan masyarakat untuk layanan yang lebih cepat dan transparan, aplikasi mobile menjadi solusi yang relevan. Aplikasi ini tidak hanya memungkinkan pengguna untuk mengajukan permohonan layanan secara online, tetapi juga memberikan kemampuan untuk memantau status permohonan kapan saja dan di mana saja. Dengan demikian, pengguna memiliki detail informasi atas proses layanan yang mereka ajukan. Aplikasi adalah kumpulan dari perintah program yang dibuat untuk melakukan pekerjaan tertentu (khusus). Aplikasi pada handphone memiliki beragam bentuk dan jenis berdasarkan tujuan dibuatnya aplikasi tersebut, seperti aplikasi permainan, aplikasi berita untuk menyajikan suatu berita, aplikasi editor foto, aplikasi sosial media, aplikasi map, dan lain sebagainya (Taroreh & Resmadi, 2020). Dalam membuat aplikasi, diperlukan perancangan yang matang agar aplikasi yang dirancang dapat berjalan dengan baik. Aplikasi yang telah dirancang dengan matang, akan mendukung sistem operasional dari organisasi yang berjalan. Kesalahan dalam perancangan aplikasi akan mengakibatkan aplikasi yang buruk bahkan tidak dapat dipakai dan dapat menimbulkan inkonsistensi pada data yang disimpan. Data yang seperti itu akan membuat organisasi sulit untuk mengambil informasi yang diperlukan, sehingga mungkin saja membuat organisasi mengambil keputusan yang salah. Untuk membuat aplikasi yang dapat mendukung organisasi, maka dalam merancang aplikasi perlu diperhatikan arsitekturnya. Di mana antara data yang satu dengan yang lainnya saling terintegrasi dan fitur berfungsi dengan semestinya. Saat ini, di Pusat Data dan Informasi sedang melakukan perancangan pengembangan fitur yang sebelumnya pemohon tidak mengetahui detail alur berkas dan tidak mendapatkan notifikasi terkait keberadaan berkas, oleh karena itu penulis membuatkan perancangan untuk mengembangkan fitur tersebut sesuai dengan kebutuhan di Pusat Data dan Informasi. Dari implementasi ini, diharapkan menjadi alat yang efektif untuk mengatasi hambatan dalam pengelolaan layanan publik di sektor pertanahan, diharapkan dapat memberikan lebih transparansi dan memberikan kemudahan bagi pemohon untuk mendapatkan informasi terkait berkas yang dimilikinya.